contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Ki Kusumo produksi film 13 Cara Memanggil Setan

banner
Five Vi, Ki Kusumo, Debby Ayu. (foto: imam)
TARIAN mistik teaterikal dua seniman bermake-up setan, menandai ritual syukuran produksi film terbaru Ki Kusumo, berjudul '13 Cara Memanggil Setan'. Ritual berlangsung di depan kantor Putra Kusuma Pictures, Minggu (21/11/2010) dan dilanjutan atraksi barangsay, tarian liar beberapa perempuan seksi berpakaian minim, dan aksi potong ayam. Darah terciprat ke tubuh para perempuan seksi.

"Sebetulnya ada 40 cara memanggil setan, tapi saya kira cukup dengan 13 saja. Karena lebih dari itu sangat dahsyat akibatnya," kata Ki Kusumo, sang produser film, usai prosesi ritual mengenai film horor terbarunya tersebut.


Five Vi, Ki Kusumo dan Debby Ayu
Sejumlah pemain pendukung film ikut hadir, antaranya HIM Damsyik, Debby Ayu, Five Vi, Farli Wattimena, dan lain-lain. Sementara, sutradara asal Hongkong A Liung Wong yang akan membesut film ini tidak hadir.
Menurut Ki Kusumo, selama ini film-film horor tidak berani menjanjikan kemunculan 'hantu asli', selain hantu hasil polesan make-up.

Menyiram cairan merah di kepala setan (foto: imam)
"Jadi, istimewanya film ini nanti, akan ada hantu asli yang mudah-mudahan akan berhasil tertangkap kamera," kata produser yang lebih dikenal sebagai tokoh spiritual dan paranormal ini.

Film 13 Cara Memanggil Setan berkisah tentang enamremaja yang menemukan Kitab Serat Jawa Kuno, berisi cara-cara memanggil setan. Meski sudah tertera larangan untuk tidak membuka kitab, apalagi membacanya, keenam remaja penasaran dan melanggarnya. Akibatnya, mereka terjebak dalam alam antah berantah yang ending-nya berujung pada kematian.

Sebagai produser, Ki Kusumo tidak khawatir filmnya akan mendapatkan kecaman dari masyarakat. "Film kan produk kesenian, jadi wajar kalau ada yang suka juga ada yang menghujat. Saya akan mengesplore selebar-lebarnya adegan film ini. Termasuk adegan seks, dan kesadisan lainnya. Nantinya, kan ada Lemabaga Sensor Film (LSF) yang akan menentukan mana yang boleh dan tidak," kata Kusumo.(tis)

Sumber : Tabloid Kabar Film

Post a Comment

Silakan Anda memberi komentar sebebasnya sepanjang tidak menyangkut masalah SARA dan pornografi serta kekerasan. Harap menggunakan kata-kata yang bijak dan efektif serta bermanfaat.

Lebih baru Lebih lama
banner