Pondok Gurih, Rumah Makan Minang Melayu Jawa

Pondok Gurih, Rumah Makan Minang Melayu Jawa
RM Pondok Gurih, Jl. Jend Sudirman No. 202 Pekanbaru – Riau

Riau - kelanakuliner.com, sumber: Sulastama


Saya bersama dengan Yayak dan Hery makan malam di Pondok Gurih sebelum melihat film 2012 di Mall Ciputra. Kami berangkat dari Rumbai sehabis maghrib, dan terlalu cepat kalau langsung datang ke bioskop karena kami sudah memegang tiket untuk jam 20.50. Saya sendiri sudah beberapa kali makan di Pondok Gurih ini, sejak tahun 2000-an.


Pondok Gurih dimiliki oleh Pak Anton, lelaki kelahiran Rengat Bengkalis. RM Pondok Gurih terletak di  Jl. Jend Sudirman No. 202 Pekanbaru – Riau, kalau dari arah bandara di sebelah kiri jalan.
Kami sampai di Pondok Gurih jam 7 dan segera di sambut oleh pelayan yang tugasnya menabung gong di depan pintu masuk. Pelayan itu menggunakan pakaian daerah melayu. Penabuhan gong ini menunjukkan keramahan dari pengelola Pondok Gurih dan menjadi salah satu ciri khas rumah makan ini, setiap tamu datang disambut dengan tabuhan gong.





Rumah makan agak sepi ketika kami datang, banyak tempat duduk yang kosong, tidak seperti bulan puasa ketika harus memesan tempat duduk dulu. Kami segera mencari tempat duduk lesehan. Tidak lama kemudian pelayan datang membawa daftar menu. Di rumah makan ini ada masakan minang, melayu dan Jawa [sunda] dengan focus utama masakan melayu. Masakan melayu menjadi sajian utama karena penduduk asli riau adalah masyarakat melayu, sedangakan masakan jawa [sunda] dan minang juga tersaji di rumah makan ini untuk mengakomodfasi penduduk Pekanbaru yang banyak orang minang dan jawanya.
Saya kemudian memesan asam pedas kepala patin, dan Hery memesan asam manis gurami, lauk tambahannya pantau goring dan cakue seafood, sedangkan sayurnya kami memesan pucuk paku bumbu terasi dan karedok. Tidak berapa lama kemudian pesanan kami datang, dan saya menyempatkan diri untuk mengambil foto makanannya.





Cakue Sea Food merupakan cakue yang berisi udang, cumi dan tenggiri. Cara membuatnya udang, cumi dan tenggiri dipotong kecil-kecil, kemudian dimasukkan ke dalam blender. Campuran sea food ini kemudian dimasukkan ke dalam cakue yang sudah dibelah dan digoreng dengan minyak panas.













Kami kemudian menikmati makan malam kami masing-masing. Saya makan dengan pucuk paku, asam pedas patin dan ikan pantau goreng.





Sementara Hery dan Yayak menikmati makan malamnya dengan lauk gurami asam manis dan sayur karedok.





Menurut saya, patin asam pedasnya tidak berbeda jauh dengan asam pedas di Pondok Patin HM Yunus, tidak terlalu pedas seperti di RM Bunda, hanya asam pedas di Pondok Patin sedikit menang di rasa kuah dan kesegaran patinnya. Ikan pantau gorengnya enak, gurih kering, kemriuk. Sayur pucuk pakunya juga enak, saya baru pertama kali menikmati pucuk paku bumbu terasi seperti ini, biasanya pucuk pakau digulai buat menemani lontong atau ketupat. Sedangkan cakue seafoodnya benar-benar lezat, saya menghabiskan beberapa potong.
Setelah selasai makan, kami membayar di kasir. Untuk makan malam kami bertiga, habis 267.000. Surprised, karena kepala patin asam pedasnya dihargai 80 ribu!. Secara keseluruhan, Pondok Gurih cukup bagus pelayanannya, tempatnay bersih dan nyaman, makanannya enak. Hanya harganya kurang bersahabat dengan kocek. Namun sesekali datang ke sini bolehlah.

Referensi Lain Mengenai RM Pondok Gurih:
1. Laksamana Mengamuk
2. Renyahnya si Ikan Terbang
3. Gulai Ikan Patin

Post a Comment

Silakan Anda memberi komentar sebebasnya sepanjang tidak menyangkut masalah SARA dan pornografi serta kekerasan. Harap menggunakan kata-kata yang bijak dan efektif serta bermanfaat.

Lebih baru Lebih lama