Makanan Rumahan ala Saung Pasundan Arab
di Pinggiran Bekasi

Keluar dari pintu tol Cibitung, maka tepat di pintu gerbangnya Anda akan disambut oleh sebuah RM bergaya arsitek saung (rumah berbilik bambu di pesawahan tanah pasundan), ada rumah makan bernama Saung Juragan. Atmosfer yang tradisional dan mungkin sesekali Anda bisa menikmati alunan musik tradisional degung atau musik hidup modern di akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Wajar saja tempat ini jadi pilihan kuliner buat orang-orang di kawasan industri Cibitung serta para pendatang dari luar kota yang masuk ke Bekasi melalui pintu tol Cibitung.

Saya rekomendasikan Ikan Gurame yang disajikan dengan dua olahan, Gurame Gledek (Gurame Goreng bumbu sambel gledek) dan Gurame Pecak, yang masing-masing WOW punya rasa pedasnya tersendiri. Gurame Gledeknya yang pedas manis dan berwarna merah mengundang air liur Anda sama heboh dan pedasnya dengan Gurame Pecak, berbumbu sambel cabe hijau yang asem pedas. Kombinasi gurihnya gorengan ikan gurame pas di lidah saya, dan saya pun setuju bila harganya memang sesuai dengan rasanya.


Yang jelas pengalaman kali ini memang sangat luar biasa. Karena di samping biasanya pihak rumah makan hanya menyajikan satu menu utama andalan mereka, di Saung Juragan saya mendapatkan 3 menu utama sekaligus beserta satu bakul nasinya sekalian. Benar-benar seperti seorang juragan saya diperlakukan oleh para karyawan dan sang manajer resto.
Menurut Tedi, lelaki lajang berusia 20-an tahun ini, selama dia bekerja di Saung Juragan kurang lebih 2 tahunan, memang konsep yang dibuat untuk para tamu adalah menghadirkan suasana makanan rumahan ala Pasundan. Karena sang pemilik kebetulan juga keturunan Arab, maka ada beberapa campuran yang justru menambah kekuatan rasa menu Sunda yang umumnya dominan pedas dan lalapan ini.


Menurut Tedi, lelaki jebolan SMK yang telah bekerja 7 tahun di perhotelan ini pengalamannya 3 tahun di bidang F&B dan 4 tahun di bidang House Keeping membuatnya mengerti bahwa pelayanan kepada pelanggan adalah hal yang utama terutama memanjakan keinginan pelanggan seperti misalnya begitu Anda masuk dan diantarkan ke tempat makan yang bergaya saung di atas empang ini, maka Anda bukan saja bisa menunggu memesan makanan sesuai selera sambil mendengarkan musik, tapi bisa juga sambil memancing tentunya Anda akan dipinjamkan joran dan kail beserta umpannya oleh pengelola.

Tedi juga menambahkan bahwa gaya etnis Sunda yang begitu kuat sengaja dijadikan konsep karena daerah Cibitung yang kebetulan dekat dengan kawasan industri dan produksi serta perkantoran, dan kami mencoba untuk menawarkan masakan tradisional dan kebetulan pemilik dari Saung Juragan ini kelahiran tanah Pasundan. Dengan harapan bisa mengangkat menu masakan Sunda agar lebih dikenal masyarakat banyak.
Selama 3 tahun terakhir ini, tambah Tedi, respon masyarakat pelanggan lumayan bagus. Bahkan tamu-tamu pengunjung Saung Juragan banyak yang datang dari luar daerah (pen.: luar Cibitung) atau dari Jakarta, jadi akses lokasinya lumayan baik buat kami. "Biasanya mereka yang datang dari Jakarta, mampir dulu ke Cibitung sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandung, mungkin bisa jadi tolak ukur masalah makanan kali yah..." katanya berasumsi.
Saung Juragan yang mempekerjakan 40 karyawan ini mempunyai fasilitas yang juga lumayan lengkap, mulai dari ruang meeting dengan kapasitas 70-100 orang dan tempat resepsi dengan kapasitas sampai 750 orang. Belum lagi lokasinya yang tak jauh dari hotel Perdana Cibitung.
Saung Juragan yang buka setiap hari dari pukul 10.00 hingga pukul 22.00 ini tidak saja akan memanjakan dan melayani Anda layaknya seorang bos (juragan dalam bahasa daerah Sunda) tapi juga membawa kita melayang ke suasana tanah Pasundan walau sesaat, sesuai dengan konsep yang ditawarkan, "Santai dengan Suasana Desa", jelas Tedi lebih merinci.
Kualitas pelayanan waitress di Saung Juragan yang berusia antara 20 s/d 35 tahun ini memang dibentuk dari awal, itulah sebabnya setiap karyawan diberikan pelatihan selama 2 minggu sebelum mereka mulai bekerja. So, Anda nggak usah kaget, begitu Anda masuk pintu gerbang Saung Juragan Anda akan disambut dengan keramahtamahan parahyangan waiters yang berpakaian tradisional Kampret (pakaian hitam dan ikat kepala khas daerah Sunda).
Saung Juragan menyajikan makanan tradisional Sunda yang super heboh, tentunya karena memiliki koki istimewa, seperti pak Sudarso yang berasal dari Bogor, dan ibu Misi, orang Betawi keturunan Arab. Itulah sebabnya menu masakannya mix antara Sunda dan Arab. Sekalipun para chef atau juru masaknya bukan lulusan pendidikan perhotelan, justru menu sajian yang dibuat mereka berkonsep menu rumahan dengan penyajian menu restoran, imbuh Tedi.
Sebagai contoh menu masakan istimewa andalan Saung Juragan adalah, Gurame Pecak. Masakan Gurame panggang dengan bumbu cabe hijau, jahe, terasi, pala dan rempah-rempah lain yang sebelumnya dibakar dan baru kemudian ditumbuk kasar. Disajikan dengan jeruk nipis serta kecap membuat aroma alami pemancing selera benar-benar berhasil mendapatkan nilai A oleh kelanakuliner.com
Di luar itu ada juga masakan berkuah seperti sup gurame atau sup konro. Tapi menu utama yang biasanya ditawarkan adalah, Nasi Timbel Komplit, yang disajikan bersama ayam bakar atau goreng, daging, rempeyek, sayur asem dan lalapan serta sambal khas Saung Juragan.
Anda mungkin mau mencoba menu masakan lainnya seperti Bebek Ontohod (diberi nama ontohod, mungkin karena saking badungnya ini bebek, makanya diberi nama ontohod.... hahahaha) atau Gurame Geledek (gak heran kalau kita merasakan sambelnya mungkin seperti disamber geledek.... hehehehe main plesetan untuk Sambel Geledek ini).
Atau Anda bisa juga nyobain Bandeng Gendeng, yang dibuat dengan bumbu pepes yang nikmat dimana si bandeng dipreteli tulangnya, jadi nggak usah kuatir keselek tulang. Dan mau tahu apa yang mungkin paling aneh namanya buat telinga kita... Menu Nasi Liwet Castrol Komplit, yang terdiri dari Nasi Liwet, 4 potong Ayam Goreng/Bakar. Pepes Peda, Sambal Lalap dan Teh segar. Yang membuat uniknya adalah, nasinya dimasaka dalam tungku (panci) logam yang dalam bahasa daerah disebut castrol (baca: kastrol).
Sayangnya masih banyak menu istimewa yang belum sempat saya rasakan, tapi seperti yang sudah kelanakuliner.com sampaikan sebelumnya, menu andalan Saung Juragan yakni Bebek Entogan, Gurame Pecak serta Gurame Geledek patut mendapat bintang 4 dalam hal rasa dan bentuk penyajian 3,5 bintang. Anda mau coba?
Sidik Rizal (dilanjutkan pada bagian berikutnya)
SAUNG JURAGAN
Jl. Arteri Pintu Tol Cibitung No. 22, Bekasi
Telp. (021) 88332266, 88372290
Fax. (021) 88321405
e-mail: saung_juragan@yahoo.co.id