SEJARAH NAMA BULAK KAPAL BEKASI TIMUR & KEUNGGULAN BEKASI SELATAN Apa Sajakah yang Belum Banyak Diketahui Publik?
bekasi-online.com, Kamis 21 September 2023, 18:48 WIB
Baca juga: Polda Metro Jaya Sasar DBMSDA yang Dipimpin Kerabat Tri Adhianto yang Diduga Lakukan Tipikor
Infrastruktur yang terukur dengan berbagai fasilitas publik yang tersedia menunjukkan tren perkembangan sebuah kota yang luar biasa.
Stadion Patriot Candrabhaga contohnya, fasilitas olahraga berstandar internasional yang menjadi ikon Kota Bekasi turut menghias Jl. Ahmad Yani, Bekasi Selatan.
Sebagai daerah penyangga DKI Jakarta, Kota Bekasi berpotensi menjadi daerah komersial yang layak diperhitungkan.
Baca juga: Yuk ikutan Polling ke-2 Mengetahui Siapa Calon Walikota Bekasi 2024?
Kecamatan Bekasi Selatan, khususnya Jl. Ahmad Yani, merupakan etalase Kota Bekasi yang terus berkembang.
Ya, Jl. Ahmad Yani telah ditetapkan menjadi salah satu zonasi Kawasan Bisnis Strategis Kota sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bekasi 2011-2031.
Tak heran bila berbagai aktivitas perekonomian terkonsentrasi
di sepanjang jalan yang membelah Bekasi Selatan ini.
SEJARAH NAMA BULAK KAPAL BEKASI TIMUR
Dulu kala Bulakkapal adalah lapangan terbang Bekasi, lebih tepatnya lapangan udara di Bekasi yang digunakan untuk penerbangan pesawat, tempat ini dibangun awal tahun 1920an.
Dan kini tempat itu bernama Bandara Halim Perdana Kusuma. Bukti adanya bekas lapangan terbang Bekasi ini terkuak dengan ditemukannya peta topografi Bekasi yang dibuat ulang oleh topografi desain Batavia tahun 1924.
Dalam peta terlihat symbol jenis pesawat dan tertulis bahasa Jerman yang artinya bandara atau lapangan udara.
Fungsi lapangan udara Bekasi sebagai hulu pelayanan surat pos udara, Bekasi adalah lapangan darurat tanpa hangar, dan di Bekasi pesawat hanya berfungsi untuk mengangkutatau menurunkan penumpang saja.
Kawasan Bulak Kapal sendiri, kini disebutnya dengan satu kata, Bulakkapal. Bulakkapal membentang sepanjang 2 kilometer dari selatan ke utara di sisi kanan Jalan Joyo Martono.
Selepas Bekasi Trade Center, terdapat Kompleks Perumahan TNI Angkatan Udara Jaladhapura atau yang dikenal sebagai Kompleks Bulakkapal.
Nama Bulakkapal berasal dari kata Bulakan. Bagi masyarakat asli Bekasi, Bulakan merupakan tanah kosong atau lapangan.
Sementara Kapal berarti pesawat. Sehingga, Bulakkapal berarti Lapangan Pesawat. Nama tersebut muncul di masyarakat karena banyak kapal yang mendarat saat peristiwa PKI pada tahun 1965.
Ternyata Bekasi pernah punya lapangan udara. Seorang sejarawan Bekasi dalam tulisannya mengatakan bahwa lapangan udara tersebut dibangun saat jaman Jepang dgn menggunakan tenaga Romusha.
Jepang menempatkan Bekasi sebagai pangkalan karena dinilai memiliki posisi sebagai sumber daya logistik, seperti padi, kelapa, sayur-mayur, dan karet.
Berdasarkan peta topografi yang dibuat angkatan bersenjata Amerika Serikat pada 1943, Bulakkapal berada di sebelah selatan jalan raya utama dan rel kereta api Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura).
Seusai perang kemerdekaan, Pemerintah Indonesia tak lagi memfungsikan Bulakkapal sebagai pangkalan udara.
Kawasan ini berubah menjadi semak belukar dan dimanfaatkan sebagian warga untuk bercocok tanam.
Nama Bulakkapal merupakan bagian dari sejarah G30S/PKI, namun tidak pernah masuk dalam buku sejarah.
Padahal prajurit yang berkumpul awalnya berada di Bulakkapal, yang akhirnya berjalan melalui Pekayonjaya, Jatiasih, dan berakhir di Lubangbuaya, di mana lokasi peristiwa G30S/PKI.[*]
Editor: DikRizal