contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Apakah ada Obat HIV/AIDS Termurah di Dunia?

banner
TERAPI HERBAL MINYAK KELAPA DAN TERAPI URINE

Obat AIDS herbal yang diyakini mampu menyembuhkan penyakit HIV/AIDS salah satunya adalah minyak kelapa dan urine. Banyaknya Obat AIDS herbal membuktikan bagaimana peran manusia yang terus menerus mencari Obat AIDS yang ampuh dan manjur dalam upaya meredam penularan dan penyebaran virus HIV/AIDS ini. seperti halnya Buah merah yang juga banyak diyakini sebagian orang sebagai Obat AIDS herbal yang dapat menyembuhkan penyakit itu.

obat -aids-herbalDari memobee.com Di dalam bukunya: “The Healing Miracles of Coconut Oil” (Minyak Kelapa Penyembuh Yang Ajaib, cetakan ke-3, 2003) Dr. Bruce Fife melaporkan suatu kejadian kasus sebagai berikut.

Pada bulan September 1996 seorang pasien HIV/AIDS bernama Chris Dafoe, tinggal di Cloverdale, Indiana, Amerika, merasa bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Berat badannya terus menurun secara drastis, demikian juga tenaga dan kekuatannya makin lama makin berkurang. Dia merasakan tubuhnya semakin hari semakin parah. Hal ini diakibatkan karena infeksi virus HIV–nya telah merajarela menggerogoti seluruh bagian tubuhnya. Hasil pemeriksaan laboratorium yang terakhir menunjukkan bahwa di dalam darahnya telah ditemukan lebih dari 600,000 virus RNA dan ini merupakan suatu indikasi bahwa dia sudah benar-benar dekat diambang pintu kematian.

Dalam kondisi untuk menyongsong hari kematiannya itu, ia segera menjual semua harta bendanya dan mulai mempersiapkan keperluan pemakamannya. Semua biaya keperluan untuk pembelian peti mati, sebidang tanah pekuburan dan biaya yang diperlukan untuk pengurusan upacara penguburuannya telah dilunasi di muka . Sebelum ia mati, dia ingin mengabulkan untuk dirinya sendiri satu nazar dengan menggunakan semua sisa kekuatan dan tenaganya yang terakhir, untuk pergi berlibur ke suatu daerah pedalaman di salah satu hutan di kepulauan pasifik. Akhirnya ia memilih suatu negara kecil, yakni Republik Suriname.

Setibanya di sana ia langsung melanjutkan perjalanannya ke daerah pedalaman dan tinggal bersama dengan masyarakat suku Indian. Selama tinggal di sana, dia menjalani kehidupan sesuai dengan adat istiadat mereka, dan makan makanan seperti yang sehari-hari dimakan oleh para penduduk setempat. Setiap hari disajikan masakan yang selalu mengandung campuran buah kelapa.

Pada suatu hari, kepala suku Indian itu memberi tahu Dafoe, katanya ” mereka menggunakan buah kelapa sebagai bahan dasar utama untuk membuat segala macam ramuan obat-obatan. Mereka juga memakai santan kelapa yang dicampur dengan berbagai bahan dari berbagai jenis pohon dan rempah-rempah yang ditemukan di sekitar hutan untuk meramu segala jenis obat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Setiap pagi sarapan rutin mereka adalah suatu sajian yang selalu dicampur dengan buah kelapa yang dimasak dan dikatakan sajian seperti ini merupakan pencegahan penyakit.

Selama melakukan kehidupan di kampung suku Indian tersebut, keadaan kesehatan Dafoe setiap hari mengalami kemajuan, kekuatan dan tenaganya semakin hari makin terasa meningkat, dan berat badannya pun mengalami kenaikan tidak kurang dari 16 kilogram. Setelah menghabiskan 6 minggu berlibur, ia lalu pulang ke Amerika dan langsung pergi memeriksakan keadaan kesehatannya. Kali ini, hasil pemeriksaan laboratoriumnya menunjukkan bahwa yang semula di darahnya terinfeksi berat dengan virus HIV, sekarang sudah sangat berkurang sekali, sampai-sampai sangat sulit untuk mendeteksinya, dan dia tidak menyangka kelapa ternyata bisa menjadi obat AIDS herbal.

Dafoe lalu meneruskan kebiasaannya makan kelapa yang dimasak sebagai sarapan pagi dan dicampur dengan biji sereal panas. Dia yakin bahwa kebiasaan sarapan dengan campuran buah kelapa yang dimasak setiap hari telah dapat mengontrol infeksi virus HIV-nya. Sekarang ia sudah bisa mengenyam kembali kehidupan yang normal dan merasa berbahagia. Dengan semangat hidup yang baru saja ia peroleh, ia berkata, “Saya merasa sehat dan segar bugar kembali. Semangat dan tenaga saya sekarang jauh lebih baik daripada sebelumnya.”

Minyak Kelapa menjadi Obat AIDS Herbal yang dapat membunuh Virus HIV
Apakah bedanya antara lemak dan minyak? Istilah lemak dan minyak sering kali dipakai secara serabutan. Secara harafiah perbedaan yang sebenarnya adalah; yang pertama akan tetap berbentuk padat (solid) pada suhu kamar, sedangkan yang kedua akan tetap berbentuk cair (liquid). Sebagai contoh, “lard” (gajih) disebut lemak, sebaliknya minyak jagung disebut minyak. Padahal keduanya adalah golongan lemak dan dalam istilah ilmu kimia disebut fats atau fatty acids.

Lemak jenuh adalah trigleserida (triglyceride), demikian pula lemak tidak jenuh adalah trigleserida juga. Setiap molekul trigleserida mengandung 3 molekul asam lemak. Berdasarkan struktur kimiawinya, ada atau tidaknya ikatan ganda dalam molekul asam lemak yang terkandung dalam trigleserida, jenis lemak dapat dibagi menjadi 3 kelompok; yakni (1) Lemak jenuh (saturated fatty acids), (2) Lemak tak Jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acids) dan (3) Lemak jenuh ganda (Poly-unsaturated fatty acids). Lihat di bawah ini:
Minyak kelapa dan jenis minyak palm lainnya merupakan jenis minyak yang secara alamiah mengandung asam lemak golongan rantai sedang (MCFA) dan rantai pendek (SCFA) yang kadarnya paling tinggi di antara semua jenis minyak goreng. Sifat yang istimewa inilah yang membedakan minyak kelapa dan minyak sawit dengan minyak goreng lainnya. Minyak sayur sama sekali tidak mengandung MCFA, sedangkan minyak palm jenis lain hanya mengadung sedikit sekali MCFA.

Minyak kelapa dan sawit merupakan sumber MCFA yang paling kaya di antara semua minyak goreng yang bisa menjadi obat AIDS herbal. Minyak sawit mengandung 58 % MCFA dan minyak kelapa memgandung 64% MCFA. Karena kedua jenis minyak ini mempunyai kadar MCFA yang paling tinggi, maka baik secara biologis maupun kimiawi mempunyai pengaruh dan dampak positif dan istimewa terhadap kondisi kesehatan tubuh kita, dan juga mempunyai sifat pembunuh mikroba .

Jenis MCFA yang terkandung dalam minyak kelapa adalah jenis asam lemak jenuh berantai sedang (MCFA) seperti asam laurat (luaric acid), asam kaprilik (Caprylic acid) dan asam kaprik (Capric acid). Dalam tubuh asam laurat, asam kaprilik dan asam kaprik akan langsung diserap dan dimetaboliser di dalam hati untuk memproduksi energi. Jadi tidak terbentuk lemak dan tidak pula membuat kolesterol.

Sifat lain yang sangat berharga dan istimewa dari ketiga asam lemak jenuh rantai sedang itu ialah mempunyai potensi untuk membunuh mikroba-mikroba, yang sel membrannya (Cell membrane)-nya terdiri dari lapisan asam lemak tak jenuh berantai panjang (LCFA), dengan cara menghancurkan sel membrannya. Beberapa jenis mikroba sudah dibuktikkan peka terhadap asam lemak jenuh rantai sedang.Dengan demikian asam lemak jenuh rantai sedang (MCFA) yang terkandung dalam minyak kelapa, dapat menjadi sejenis antibiotika yang poten. Telah diketahui bahwa lapisan membran virus HIV terdiri dari lapisan asam lemak rantai panjang tak jenuh (LCFA), maka bisa dihancurkan oleh asam lemak sedang yang berasal dari minyak kelapa. Untuk mendukung penemuan tersebut, di bawah ini adalah laporan hasil uji klinik Prof. Dr. Conrado Dayrit, M.D., ahli farmakologi dari University of Phillipines dan juga mantan presiden National Academy of Science and Technology, Phillipines.

Prof. Dayrit melakukan studi banding dengan memakai 14 pasien HIV yang umurnya berkisar antara 22 sampai dengan 38 tahun. Ke-14 pasien ini dibagi menjadi 3 Kelompok. Semua pasien sebelumnya tidak pernah diberi obat anti-HIV.

Kelompok I (empat pasien) diberi 22 gram monolaurin (monoglyceride of lauric acid yang berasal dari ekstrak minyak kelapa) per hari. Kelompok II (5 pasien) diberi 7,5 gram monolaurin dan kelompok III (5 pasien) hanya diberi 3,5 sendok makan minyak kelapa saja. Jumlah monolaurin yang terkandung dalam 3,5 sendok makan itu adalah setara dengan 22 gram monolaurin. Setelah 3 bulan perlakuan, ditemukan pada 7 pasien (50%) yang jumlah virus HIV dalam darahnya sudah mulai berkurang.

Uji klinik ini diakhiri pada akhir bulan ke-6. Dan dari 14 pasien dalam percobaan ini 9 pasien (64%) mengalami pengurangan jumlah virus dalam darah; di antaranya ditemukan 2 dari 4 pasien (50%) dalam kelompok I, empat dari 5 orang (80%) dalam kelompok II dan 3 penderita dari 5 (60%) dalam kelompok III. Sedangkan 11 pasien mengalami perbaikan dan kenaikan berat badan dan mereka nampak mengalami kemajuan. Hasil sementara uji klinik ini menunjang laporan hasil pengamatan lapangan, bahwa minyak kelapa adalah efektif untuk melawan HIV yang menjadi obat Aids Herbal yang ampuh.

Urin, Sumber Nutrisi dan Kalori Yang Berharga
Hasil penelitian para ahli bidang terapi urin melaporkan, bahwa urin itu bukan cairan sampah yang tidak berguna atau beracun seperti yang disangka oleh sebagian besar para ahli dalam bidang kedokteran dan kesehatan, dan juga oleh orang awam. Urin sebenarnya adalah bahan baku yang sangat berharga untuk pembuatan obat paten (lebih dari 20 macam obat paten dan kosmetika, dan juga merupakan bahan nutrisi dan kalori yang berharga, yang berasal dari ekstrak air seni).

Karena urin mengandung berbagai jenis mineral, vitamin, hormon, enzim, anti-bodi, asam amino essensial dan non-essensial, dan senyawa lain yang berguna. Sampai sekarang sudah ditemukan lebih dari 300 macam bahan senyawa aktif. Bahan senyawa ini bukan saja ditemukan dalam bentuk murni, akan tetapi juga sudah dibio-aktifkan, sehingga dengan mudah dapat diserap oleh tubuh tanpa harus membutuhkan bantuan enzim yang bisa menjadi obat AIDS herbal.

Jadi dalam proses penyerapannya tidak dibutuhkan energi satu kalori pun. Sekalipun jumlahnya kecil, namun karena didaur ulang dengan cara diminum terus menerus sepanjang hari, maka akan terjadi snow ball effect. Dengan demikian ia sangat bermanfaat bagi orang yang sedang sakit dan lemah tubuh, karena mempunyai efek self-healing power yang bisa menjadi obat Aids Herbal.

Urin Mempunyai Efek Kekebalan
Menurut Prof. Dr. Ryoich Nakao, M. D. Director Miracle Cup of Liquid, Urine Research Institute di Jepang, menyatakan bahwa air seni jelas tidak toksik, walaupun ditemukan beberapa zat toksik atau antigen pada air seni, namun jumlahnya sangat kecil sekali,dan terutama bila seseorang sedang sakit, zat beracun atau antigen yang dalam jumlah kecil ini malah menyumbangkan efektifitas dari terapi urin.

Bila zat toksik atau antigen (Misalnya HIV) yang sudah lemah (attenuated) masuk kembali ke dalam tubuh, maka mekanisme sistem pertahanan tubuh segera bereaksi. Zat-zat atau antigen yang keluar dari tubuh bersama dengan air seni, adalah sama dengan zat-zat (antigen) yang terlibat dalam proses penyakit yang sedang dialami. Maka antigen atau virus tersebut akan men-stimuler sistem daya pertahanan tubuh untuk membentuk anti-bodi untuk menyerang penyakit yang bersangkutan, dan berarti akan melawan terhadap penyakit yang sedang dideritanya.

Proses ini adalah analog seperti yang terjadi bila seorang dokter melakukan vaksinasi, dimana sejumlah kecil antigen atau virus yang sudah dilemahkan (attenuated) disuntikan (DPT, MMR) atau diminumkan (Polio) kembali ke dalam tubuh, sehingga men-stimulasi sistem daya pertahanan tubuh memproduksi anti-bodi untuk melawan penyakit yang bersangkutan. Apabila penderita HIV/AIDS meminum air seninya sendiri yang mengadung virus HIV, maka akan merupakan vaksin yang melawan penyakitnya, dalam hal ini disebut auto-vaksin.

Disamping membentuk anti-bodi humoral, air seni juga memacu dan meningkatkan produksi sel-T-limfosit, khususnya pada kasus HIV/AIDS, yang ditingkatkan adalah golongan CD-4. Dengan demikian terapi auto urin sangat bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan HIV/AIDS.

Dalam pertemuan ilmiah Konferensi Dunia Ke-2 tentang Terapi Urin yang diselenggarakan di Gersfeld, Jerman, pernah dilaporkan 3 hasil pengalaman dan penelitian terapi auto urin terhadap HIV/AIDS dengan perincian sbb: (1) 1 kasus mengenai pengalaman sendiri oleh Cesar Perez Falero, (2) 1 kasus penderita HIV yang dilaporkan oleh Alex Lattanzi, dan (3) laporan hasil pengobatan dari 33 kasus HIV oleh Dr. Victoria Seme. Ketiga laporan tersebut tercantum dalam buku Proceedings Second World Conference on Urine Therapy, Gersfeld, Germany, May 1999. Dan di dalam buku pintar, Terapi Urine, oleh Mega Tantre, Penerbit Taramedia dan Restu Agung, 2001, memuat 5 laporan kesaksian tentang efektivitas terapi urin terhadap HIV/AIDS.

Penutup
Akhir-ahkhir ini hasil cara pengobatan HIV /AIDS dengan metoda multiple drug cocktails sementara cukup berhasil untuk menurunkan beban jumlah virus (virus load) dalam darah, sehingga penderita yang positif HIV tidak cepat-cepat beralih ke stadium lebih lanjut, menjadi AIDS dan mati. Namun dikawatirkan, disamping biaya yang terlalu tinggi ($ 15.000.- /orang /tahun), lama-lama cara ini bisa juga mengakibatkan virusnya menjadi resisten terhadap obat yang digunakan.

Oleh karena itu harus dicari cara lain, umpamanya dengan memberikan sejenis makanan tambahan, yang di dalamnya mengandung komponen yang mempunyai sifat dapat menekan atau membunuh virus. Kebetulan sekali penemuan Prof. Jon Kabara dan teamnya dari Michigen State University yang telah melakukan penelitian dan menekuni selama tidak kurang dari 30 tahun, telah menemukan bahwa minyak kelapa mempunyai sifat seperti yang diinginkan.

Ternyata bahan aktif yang bersifat seperti antibiotika terkandung dalam minyak kelapa adalah golongan Saturated Mediun Chain Fatty Acids, yang terdiri dari 3 jenis asam lemak, yakni asam laurat (Lauric acid), asam kaprilik (Caprylic acid) dan asam kaprik (Capric acid). Di antara tiga komponen ini, asam laurat adalah yang paling poten dan kadarnya pun yang paling tinggi yakni 48%, sedangkan konsentrasi asam kaprilik dan asam kaprik masing-masing hanya 7 dan 8% saja.

Telah dibuktikkan pula bahwa asam lemak jenuh rantai sedang (saturated medium chain fatty acids) ini dapat menghancurkan sel membran, hingga virus HIV menjadi mati. Dengan demikian minyak kelapa merupakan jenis minyak yang paling unggul, khas dan istimewa, karena mengandung jenis asam lemak jenuh rantai sedang. Asam laurik yang terkandung 48%, hampir sama tingginya dengan kadar asam laurik yang ditemukan dalam air susu ibu (45-50%). Bagi penderita HIV/AIDS disamping minum minyak kelapa, dianjurkan pula untuk makan buah kelapa, baik yang masih berbentuk degan, yang muda maupun yang tua, yang masih segar atau yang sudah dikeringkan karena hal itu menjadi obat herbal aids. Minum santan yang segar juga sangat bermanfaat. Dilaporkan bahwa setiap 50 gram buah kelapa kering setara dengan 20-25 gram asam laurat, yang potensial dan sangat dibutuhkan untuk melawan virus HIV.

Sifat lain yang sangat bermanfaat dan berguna bagi kesehatan kita ialah bila minyak kelapa dikonsumsi, di dalam tubuh segera dimetaboliser untuk memproduksi energi dan tidak diubah atau disimpan sebagai deposit lemak dalam jaringan lemak tubuh, dan tidak pula diubah menjadi kolesterol dan masuk ke dalam aliran darah. Sebaliknya semua jenis minyak goreng (yang bukan dibuat dari kelapa) kalau dikonsumsi sebagian akan diubah menjadi lemak dan didepositkan sebagai lemak dalam jaringan lemak tubuh, sebagian lagi menjadi kolesterol dan masuk dalam aliran darah.

Ada pula yang lebih gawat lagi, minyak goreng itu mengandung ikatan ganda (double bound) baik asam lemak tak jenuh tunggal atau ganda, jika minyak demikian dipanaskan, maka akan berubah bentuk menjadi Trans. Minyak goreng dengan bentuk trans telah dibuktikan sangat merugikan dan berdampak sangat negatif terhadap kesehatan kita, karena ia bersifat sebagai radical bebas (free radicals ).
Hasil penelitian dari Prof. Jon Kabara dari Michigen State University, telah menyadarkan kita, bahwa hampir selama 3 dekade kita telah dibohongi oleh indusri minyak goreng. Karena mereka mengklaim bahwa minyak murni mereka, yang mengandung mono dan poly-unsaturated, adalah jauh lebih unggul dan aman bagi kesehatan daripada minyak kelapa, sebab katanya tidak akan mengakibatkan pembentukan kolesterol. Sekarang baru diketahui dan telah dibuktikan bahwa itu adalah tidak benar.

Demikian pula margarin yang terbuat dari minyak asam lemak tak jenuh tunggal atau ganda, yang dijenuhkan dengan cara memampatkan atom hidrongen pada ikatan gandanya (Hydrogenated unsaturated fatty aicds oil), adalah berbentuk trans juga, jadi bersifat radikal bebas, sehingga dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit degeneratif kronis seperti penyakit jantung koroner, kencing manis, asma, penyakit auto immun, kanker dan sebagainya.

Demikian pula kalau minyak yang tak jenuh itu dipakai ulang untuk menggoreng (deep fried) beberapa kali, maka akan terjadi polimerisasi, sehingga minyak jelantah itu nampak kental dan berkonsistensi seperti oli mobil. Minyak jelatah yang demikian berdampak buruk bagi tubuh dan dapat menyebabkan penyakit degeneratif kronis dan kanker. Jika terpaksa, jangan sampai memakai minyak jelantah untuk menggorang lebih dari 4 kali.

Air seni yang diminum akan bekerja secara sinergik dengan minyak kelapa yang akan menjadi obat herbal aids. Karena ia merupakan sumber nutrisi dan kalori yang berharga bagi tubuh yang lemah dan sedang sakit. Ia juga dapat meningkatkan sistem daya pertahanan tubuh dengan memproduksi anti-bodi, baik yang humoral maupun yang selluler (terutama untuk meningkatkan sel-T-limfosit, CD4) sehingga bisa melawan virus HIV/AIDS.

Sekalipun pada awalnya jumlah senyawa dalam air seni seperti mineral, vitamin, hormon, enzim, asam-asam amino essenssial dan non-essensial, anti-bodi dsb, jumlahnya kecil sekali, tetapi karena terus didaur secara terus menerus dengan cara diminum setiap kali kencing sepanjang hari selama sedang sakit, maka jumlah unsur-unsur yang terkandung lama kelamaan menjadi besar juga, akibat terjadinya snow ball effect . Dan akhirnya ia mempunyai sifat self healing power untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya.

Dengan demikian kombinasi minyak kelapa dan air seni merupakan pasangan yang hormonis dan potensial, karena yang pertama membunuh virusnya dan yang akhir memproduksi anti-bodi melawan penyakitnya.
Yang lebih penting lagi penggunaan minyak kelapa dan air seni sebagai pengobatan alternatif adalah dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan medis. Biaya yang diperlukan hampir tidak berarti, karena minyak kelapa harganya relatif murah dan kalau perlu dibuat sendiri di rumah. Bahan baku buah kelapa tersedia berlimpah ruah di seluruh peloksok Nusantara kita yang tercinta sepanjang tahun tanpa ada habisnya. Sebaliknya air seni yang berasal dari karunia Tuhan, tersedia sepanjang hayat hidup kita dan diberikan secara cuma-cuma. Air seni sendiri dapat diperoleh kapan saja dan dimana saja.

Sekarang sudah banyak ditemukan, baik di India, Eropa, Cina, Jepang, Amerika dan negara-negara lain, rumah-sakit rumah-sakit yang melayani pasiennya dengan cara pengobatan pakai air seni. Juga di negara-negara tersebut sudah ada lembaga – lenaga penelitian air seni. Pengobatan terapi auto urin sekarang mengalami kebangkitan yang luar biasa dan sudah mendunia dengan bukti sejak tahun 1996 sudah terselenggaranya 3 kali Konferensi Dunia Tentang Terapi Urin. yang pertama di India pada bulan Februari 1996, kedua di Jerman pada bulan Mei 1999 dan yang ketiga pada bulan April 2003 yang baru lalu di Belo Horizonte, Brasil.

Tidak salah lagi kalau John W. Amstrong, pelopor urin terapit zaman modern dari Inggris, menyebut air seni sebagai The Water of Life. Koen van de Kroon, pakar terapi urin terkenal dari Belanda menyebutnya sebagai The Golden Fountain, dan Dewa Shiwa dari India, 5000 tahun yang lalu sudah menamakannya The Holy Water!

Terapi auto urin sejak 5000 tahun yang lalu sampai sekarang masih tetap eksis dan tetap digunakan dalam pengobatan. Hal ini membuktikkan bahwa air seni itu bermanfaatan dan berkhasiat sebagai pengobatan komplementer dan alternatif, dan sudah diakui di seluruh dunia. Sedangkan minyak kelapa atau kelentik, Dr. Bruce Fife mengatakan dalam bukunya, bahwa ia adalah obat penyembuh yang ajaib dan termurah di dunia ini!
(Harap dilakukan penelusuran data dan penelitian lebih lanjut tentang kebenaran ilmiah artikel di atas ini)
sumber: Mari kita berantas HIV/AIDS

Konsultasi Pengobatan
HIV/AIDS dan Kecanduan Narkoba
Hotline: 087878821248
SMS (021)9346.1965 - 081385386583
website = www.klinik-herbalis.blogspot.com
 

-----------------------------------------------------------------------------

http://webrizal.blogspot.com/2012/06/kini-hivaids-dan-kanker-bisa-smebuh.html
Terjadinya infeksi saat kekebalan tubuh menjadi lemah. Salah satu penyebabnya adalah oksidatif stress. Pemberian antioksidan yang sangat kuat seperti Madu Pamungkas 8.1.5, bermanfaat sekali bagi penderita HIV.

Seorang penemu virus HIV, Luc Montagnier, mengetahui bahwa infeksi HIV mampu menjangkiti jika sistem kekebalan tubuh tidak dalam konsisi baik, dimana salah satu penyebabnya adalah tekanan oksidasi yang berlebih (stress oksidatif). Dengan alasan itu, menurutnya, untuk mengobati penyakit ini diperlukan antioksidan alami yang bisa meningkatkan sistem kekebalan.

"Pada stadium ke-2 dari infeksi HIV, terjadi peningkatan produksi radikal bebas yang disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah produksi berlebihan radikal oksigen oleh polymorphonuclear leucocytes (PMNLs)," ujar Luc Montaigner seperti yang dikutip dari Discovery Salud.

Banyak sekali penyebab terjadinya stress oksidatif, misalnya gizi buruk, penyakit, faktor eksogen (asap rokok, penipisan ozon, peptisida, polusi, narkoba, obat-obatan kimia, racun makanan, radiasi elektromagnetik dan lain-lain) serta faktor psikologis. Artinya orang yang mengalami depresi, sistem kekebalan tubuhnya akan menurun secara drastis, sehingga konsekwensinya adalah mudah terserang penyakit.

http://webrizal.blogspot.com/2012/06/kini-hivaids-dan-kanker-bisa-smebuh.html
Hal ini tentu berlaku pula dengan AIDS. Jika sistem kekebalan dalam konsisi prima, meski seseorang terpapar HIV, dia tidak akan terinveksi. Sebaliknya, orang dengan imunodepresi (depresi kekebalan) menjadi lebih sensitif dengan infeksi dan mudah sekali terinfeksi virus. Karena itulah kita membutuhkan antioksidan untuk menangkal radikal bebas perusak sistem kekebalan tubuh.

Penyakit apapun yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, berakibat langsung pada stress oksidatif, yang meningkatkan kecepatan produksi sejenis oksigen reaktif sekaligus menurunkan mekanisme pertahanan atau sistem kekebalan.

Radikal bebas bereaksi secara kimiawi dengan lipid, protein dan karbohidrat, serta komponen matriks ekstrasel (di luar sel), yang dapat menimbulkan kerusakan yang tak bisa normal kembali bahkan jika kerusakan menyebar akan menyebabkan kematian sel. Oleh karena itu kadar antioksidan dalam tubuh perlu ditingkatkan dengan memberikan antioksidan eksternal.

Peneliti berkebangsaan Perancis ini, Luc Montaigner, juga menambahkan dalam tulisannya di Journal of Infectious Disease (1997), bahwa ada banyak data berkenaan dengan infeksi HIV berdasarkan penelitian in vitro dan in vivo yang menunjukkan bahwa stress oksidatif berperan khusus dalam patogenesisi AIDS.

Penelitian termutakhir memperlihatkan, jumlah ROS intrasell (dalam sel) yang berlebihan pada induksi ekspresi HIV dan kematian sel disebabkan apoptosis. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya penurunan glutathione dalam sel berinti tunggal (mononuklir) darah periferal individu, tanpa gejala gangguan metabolisme yang menyebabkan penurunan kemampuan mengatasi stress oksidatif.

Dalam patogenesis AIDS, stress oksidatif tampak sebagai satu kelainan metabolik yang jsutru mempercepat berkembangnya penyakit, baik dengan induksi apoptosis maupun replikasi virus.

Belasan tahun lalu, Montagnier mengajukan usulan untuk mengembangkan pengobatan non toksik bagi penderita HIV stadium I. Harapannya,  jika sistem kekebalan tubuh bisa ditingkatkan, maka stadium asimtomasis bisa diperpanjang dan kemungkinan bisa mencegah pasien masuk ek stadium berikutnya dimana dibutuhkan terapi antriretroviral (anti penyebaran virus) yang bisa berdampak buruk dikarenakan masalah biaya, durasi pengobatan, efek samping dan resistensi (penolakan tubuh terhadap proses pengobatan).

Montaigner juga memperhatikan bahwa pengobatan pasien AIDS dengan antiretroviral, memang mengalami perbaikan sistem kekebalan. Namun begitu, masih belum optimal. Oleh karena itu memberantas virus dengan terapi pengobatan komplementer dengan tujuan meningkatkan kekebalan harus dilakukan.

Ketertarikan penulis terhadap antioksidan, membuat penulis mencari informasi sebanyak mungkin tentang sumber antioksidan alami yang baik dan besar dari penelusuran di internet. Termasuk salah satunya hasil penelitian Catalysis Laboratory di Spanyol, dimana sang peneliti Luc Montaigner dan Rene Y. Olivier, telah melakukan penelitian untuk  mendaptkan informasi mendalam mengenai produk antioksidan alamiah.

Madu Herbal Pamungkas 8.1.5 adalah hasil rangkuman dari berbagai penelitian ilmiah tentang kehebatan khasiat madu sebagai antioksidan alami yang dikombinasikan beragam herbal penghasil antioksidan tinggi seperti habbatussauda (black cummin oil), minyak zaitun, gamat dan herbal alami lainnya. Dengan komposisi formula larutan yang didominasi madu alam hutan dari lebah liar dicampur dengan madu Arab Yaman dengan madu Kalimantan dan Sumbawa serta madu lainnya di berbagai daerah Indonesia, maka menghasilkan komposisi madu herbal yang memiliki kadar antioksidan terbaik di dunia saat ini yakni (10.000 x dari Vit E atau Vit C) dengan aktivitas biologis terbaik, yang secara otomatis sangat efektif mengobati segala macam penyakit penghasil radikal bebas baik secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan stress oksidatif.

Cara Kerja Virus
Proses kinase P (fosforilasi) dimulai dengan masuknya viruske dalam sel CD4. Virus melepaskan RNA virus dan menembus ke dalam sitoplasma sel, yang kemudian ditranslasikan menjadi DNA. Suatu proses yang dimediasi oleh reverse transcriptase (enzim yang bekerja dengan membaca lingkungan sel secara terbalik). Genome virus (dalam bentuk DNA) telah masuk ke dalam genome sel. Karena virus menginfeksi sel CD4 (bagian dari sel darah putih), maka sistem kekebalan menjadi lemah. Akibatnya respon sistem kekebalan atas munculnya partikel virus dalam medium ekstraseluler (di luar sel) menjadi tidak efektif.

Di dalam sel CD4, virus menggandakan diri (replikasi) dengan membentuk RNA dan kapsul protein baru. Dalam kondisi stress oksidatif, faktor transkripsi NFkB (pembacaan sifat sel secara genetis) justru membangunkan virus laten dalam sel. Sehingga, RNA dan kapsul protein terlepaskan dari sel dan mencari rumah baru untuk berreplikasi. Proses ini berlangsung secara terus menerus, sehingga tubuh mengalami kekurangan jumlah CD4, yang mati karena terinfeksi virus. Padahal CD4 berperan penting dalam pertahanan tubuh dari serangan infeksi virus.

Cara Kerja Madu Herbal Pamungkas 8.1.5
MHP 8.1.5 mempunyai kemampuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kadar CD4. MHP 8.1.5 dengan kapasitas antioksidan yang telah ditingkatkan dengan aktivasi molekuler (dilakukan proses pemaparan bio energi pada formula madu herbal), bekerja dengan mencegah sel virus menggunakan sel CD4 sebagai pabrik untuk berreplikasi, dengan mencegah intercellular-uncoating (pembongkaran kulit terluar antar sel) di antara virus dan lapisan atau membran terluar sel darah putih. Dengan demikian sel virus tidak bisa masuk ke dalam sel CD4.

MHP 8.1.5 meningkatkan sistem kekebalan dan jumlah sel CD4, sehingga dapat merespon keberadaan partikel virus dalam medium ekstraseluler (di luar sel) dan mengeliminasi sejumlah besar partikel virus secara alamiah. Meskipun kapsul protein dan RNA tetap terbentuk, namun aktivasi yang rendah dari pembentukan kapsul protein dan RNA hanya dalam jumlah yang kecil. Sebagai antioksidan, MHP 8.1.5 menurunkan stress oksidatif, sehingga faktor transkripsi NFkb tidak cukup terpicu dan karenanya virus laten yang "dibangunkan" hanya sedikit.

MHP 8.1.5 juga sangat cepat menghambat replikasi sel virus, menurunkan secara cepat viral load (pemuatan penularan virus) dan meningkatkan secara cepat jumlah sel CD4. Berdasarkan pengalaman MHP 8.1.5 digunakan sebagai monoterapi pada pasien HIV-AIDS. Digunakan dalam jangka pendek atau jangka panjang tidak ada efek samping dan tidak juga menyebabkan resistensi. Tidak seperti ARV yang harus diminum setiap hari, mengkonsumsi MHP 8.1.5 bisa dihentikan sementara (bagi orang yang telah sehat maksimal pemakaian 6 minggu, bisa dilanjutkan 1 - 2 bulan kemudian).

MHP 8.1.5 juga mencegah infeksi oportunistik pada pasien HIV-AIDS dan memberikan hasil positif lebih dari 20-an kasus pada pasien yang telah mengkonsumsinya. Pasien memiliki angka harapan hidup > 64% setelah 6 bulan.

Mengkonsumsi MHP 8.1.5 dengan terapi kejut (shock therapy), dimana untuk konsumsi pertama kali, pasien harus menghabiskan 1 botol (berat 1,5kg) madu herbal pamungkas dalam waktu 1-2 hari pertama. Kemudian pasien bisa mengalami detoksifikasi pseudo resistensi (pembuangan racun dengan gejala seolah-olah penolakan semu tubuh terhadap terapi herbal) dimana dalam beberapa kasus ada yang mengalami mual-mual, pening, demam atau kebas-kebas di beberapa bagian tubuh bahkan muntah-muntah selama beberapa jam. Setelah proses pseudo resistensi  pada terapi kejut ini kondisi pasien akan kembali normal dan siap dilanjutkan dengan mengkonsumsi MHP 8.1.5 secara bertahap.

Terapi oral dengan madu herbal ini diminum sesuai dengan kondisi dan stadium penderita AIDS. Untuk stadium tertinggi bisa dimulai dengan 4 sendok makan sebanyak 4 x sehari selama 7 hari, baru kemudian 3 sendok sebanyak 3 x sehari hingga 4 minggu (28 hari). Untuk stadium awal bisa dimulai dengan 3 sendok sebanyak 2 x sehari selama 6-24 bulan hingga terjadi peningkatan jumlah sel darah putih stabil mencapai 350 CD4/ml . Dan yang terpenting adalah MHP 8.1.5 tidak menimbulkan efek samping sama sekali. Sementara untuk penggunaan bagi wanita hamil, tidak disarankan kecuali atas petunjuk dokter ahli.

Jika Anda tertarik untuk pemesanan silakan menghubungi (021)9346.1965 atau 081.385.386.583 dengan Sidik Rizal.

KHASIAT MADU HERBAL PAMUNGKAS (MHP 8.1.5)
Jelas ada dalam ayat Al-Qur`an Madu obat yang menyembuhkan bagi manusia (QS: An – Nahl :69) Firman tersebut dibuktikan oleh hasil penelitian, fakta dan kesaksian dari jaman ke jaman yang diantaranya madu terbukti secara klinis dan empiris efektif untuk hal-hal berikut:

1. Mengembalikan kekuatan tubuh
a) memulihkan kesegaran tubuh dan menambah tenaga.
b) memulihkan sel-sel urat besar.
c) menjaga dan mengimbangi kekuatan badan.
d) merangsang tenaga batin.
e) memperbaiki sel jaringan tubuh yang rusak

2. Membersihkan dan menambah darah.
a) memulihkan kembali bekuan darah dan meperbaiki aliran darah.
b) membersihkan lapisan darah dan darah menjadi bersih.
c) mengimbangi kandungan lemak dan membuat jantung aktif.
d) menghilangkan rasa kebas-kebas dan mengurangkan tekanan darah tinggi.
e) membunuh bakteri dan virus berbahaya dalam tubuh penderita penyakit tertentu
f) meningkatkan kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi sel darah putih dan sel-T

3. Manfaat Umum:
a) mencegah kegemukan yang tidak terkendali.
b) memudahkan proses pembuangan dan susah buang air.
c) memulihkan penyakit berkepanjangan.
d) menguatkan jantung, buah pinggang dan badan.
e) menyembuhkan penyakit dalam perut.
f) mempercepat penyembuhan luka atau bekas pembedahan.
g) memulihkan batuk dan lelah.
h) menghilangkan badan letih dan lesu.
i) mengurangi rasa sakit bila datang haid.
j) baik untuk perempuan bersalin.
k) membantu menerangkan penglihatan.

CARA MENGKONSUMSI MHP 8.1.5.
1.    Kocok terlebih dahulu botol kemasan madu herbal pamungkas dan berdoalah sebelum meminumnya, karena kesembuhan datangnya hanya dari Tuhan Yang Maha Esa semata.
2.    Lakukan shock therapy (terapi kejut) dengan meminum satu botol penuh (1,5 kg) MHP 8.1.5 dalam 1-2 hari hingga habis dan rasakan khasiatnya mengembalikan metabolisme tubuh seketika. Pasien akan merasakan pseudo resistensi sebagai proses terjadinya detoksifikasi (pembuangan racun dan partikel berbahaya dari dalam sistem kekebalan tubuh).
3.    Pada hari berikutnya ambil 3 sendok makan madu herbal pamungkas minum langsung sebanyak 3 x sehari.
4.    Atau bisa juga dengan menuangkan ke dalam segelas air hangat 3 sendok makan madu herbal pamungkas dan minum 3 x sehari.
5.    Untuk penyakit yang sudah parah dan menahun, bisa dimulai konsumsinya 4 x sehari @ 4 sendok makan selama 7 hari pertama. 7 hari berikutnya dosis normal 3 x sehari @ 3 sendok makan madu Pamungkas
6.    Bisa diminum untuk tambahan makanan atau minuman lainnya sesuai selera dan kebutuhan

Sidik Rizal - webrizal.com


-------------------------------------------------------------------------------

TERAPI OKSIGEN BAGI PENDERITA HIV/AIDS.
Terapi oksigen ternyata berperan untuk membantu mengataasi masalah yang dialami oleh pasien AIDS. Kami memiliki catatan pengguna dari Indonesia, yang mengakui dengan mengikuti terapi oksigen Hydroxygen
Plus, maka selain imunitas bertambah juga hasil analisa laboratorium menunjukkan efek yang sangat positif terhadap perbaikan status kesehatan penderita.

Ikuti pembahasan HIV/AIDS berikut ini?
Sampai kini, seseorang mendengar kata HIV/AIDS seperti momok yang mengerikan. Padahal jika dipahami secara logis, HIV/AIDS bisa dengan mudah dihindari. Bagaimana itu dan bagaimana cara mengatasinya?


Prevalensi HIV/AIDS di Indonesia telah bergerak dengan laju yang sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 1987, kasus HIV/AIDS ditemukan untuk pertama kalinya hanya di Pulau Bali. Sementara sekarang (2007),
hampir semua provinsi di Indonesia sudah ditemukan kasus HIV/AIDS.

Permasalahan HIV/AIDS telah sejak lama menjadi isu bersama yang terus menyedot perhatian berbagai kalangan, terutama sektor kesehatan. Namun sesungguhnya masih banyak informasi dan pemahaman tentang permasalahan kesehatan ini yang masih belum diketahui lebih jauh oleh masyarakat.

HIV adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi.

Sedangkan AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun.HIV dapat menular ke orang lain melalui :

* Hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
* Jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan dipakai bergantian

* Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV

* Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI)

Penularan

HIV tidak ditularkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan
kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS.

Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS.

Lebih dari 80% infeksi HIV diderita oleh kelompok usia produktif terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari Ibu pengidap
HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala.

Tanda-tanda klinis penderita AIDS :

1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
5. Dimensia/HIV ensefalopati

Gejala minor :

1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
2. Dermatitis generalisata yang gatal
3. Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
4. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita

HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :
1. Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom
2. Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama
3. Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
4. Bayi yang ibunya positif HIV

HIV dapat dicegah dengan memutus rantai penularan, yaitu ; menggunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko,tidak menggunakan jarum suntik secara bersam-sama, dan sedapat mungkin tidak memberi ASI pada anak bila ibu positif HIV. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengobati AIDS, tetapi yang ada adalah obat untuk menekan perkembangan virus HIV sehingga kualitas hidup ODHA tersebut meningkat. Obat ini harus diminum sepanjang hidup.

Skrining Dengan Teknologi Modern

Sebagian besar test HIV adalah test antibodi yang mengukur antibodi yang dibuat tubuh untuk melawan HIV. Ia memerlukan waktu bagi sistim imun untuk memproduksi antibodi yang cukup untuk dideteksi oleh test
antibodi. Periode waktu ini dapat bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya. Periode ini biasa diseput sebagai ‘periode jendela’. Sebagian besar orang akan mengembangkan antibodi yang dapat dideteksi dalam waktu 2 sampai 8 minggu. Bagaimanapun, terdapat kemungkinan bahwa beberapa individu akan memerlukan waktu lebih lama untuk mengembangkan antibodi yang dapat terdeteksi. Maka, jika test HIV awal negatif dilakukan dalam waktu 3 bulan setelah kemungkinan pemaparan kuman, test ulang harus dilakukan sekitar 3 bulan kemudian, untuk menghindari kemungkinan hasil negatif palsu. 97% manusia akan mengembangkan antibodi pada 3 bulan pertama setelah infeksi HIV terjadi. Pada kasus yang sangat langka, akan diperlukan 6 bulan untuk mengembangkan antibodi terhadap HIV.

Tipe test yang lain adalah test RNA, yang dapat mendeteksi HIV secara langsung. Waktu antara infeksi HIV dan deteksi RNA adalah antara 9-11 hari. Test ini, yang lebih mahal dan digunakan lebih jarang daripada
test antibodi, telah digunakan di beberapa daerah di Amerika Serikat.

Dalam sebagian besar kasus, EIA (enzyme immunoassay) digunakan pada sampel darah yang diambil dari vena, adalah test skrining yang paling umum untuk mendeteksi antibodi HIV. EIA positif (reaktif) harus digunakan dengan test konformasi seperti Western Blot untuk memastikan diagnosis positif. Ada beberapa tipe test EIA yang menggunakan cairan tubuh lainnya untuk menemukan antibodi HIV. Mereka adalah

*Test Cairan Oral. Menggunakan cairan oral (bukan saliva) yang dikumpulkan dari mulut menggunakan alat khusus. Ini adalah test antibodi EIA yang serupa dengan test darah dengan EIA. Test konformasi dengan metode Western Blot dilakukan dengan sampel yang sama.

*Test Urine. Menggunakan urine, bukan darah. Sensitivitas dan spesifitas dari test ini adalah tidak sebaik test darah dan cairan oral. Ia juga memerlukan test konformasi dengan metode Western Blot dengan sampel urine yang sama.

Jika seorang pasien mendapatkan hasil HIV positif, itu tidak berarti bahwa pasangan hidup dia juga positif. HIV tidak harus ditransmisikan setiap kali terjadi hubungan seksual. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah pasangan hidup pasien tersebut mendapat HIV positif atau tidak adalah dengan melakukan test HIV terhadapnya.

Test HIV selama kehamilan adalah penting, sebab terapi anti-viral dapat meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan kemungkinan dari wanita hamil yang HIV positif untuk menularkan HIV pada anaknya pada sebelum, selama, atau sesudah kelahiran. Terapi sebaiknya dimulai seawal mungkin pada masa kehamilan.

Di Indonesia, rumah sakit besar di ibu kota provinsi telah menyediakan fasilitas untuk test HIV/AIDS. Di Jakarta, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah sakit lain juga sudah memiliki fasilitas
untuk itu. Di Bandung, RS Hasan Sadikin juga sudah memiliki fasilitas yang sama.

Gunakan Hydroxygen Plus untuk membantu mengatasi maslah yang diderita pasien HIV-AIDS, dapatkan perbaikan yang nyata.(sumber:netsains)

23 Komentar

Silakan Anda memberi komentar sebebasnya sepanjang tidak menyangkut masalah SARA dan pornografi serta kekerasan. Harap menggunakan kata-kata yang bijak dan efektif serta bermanfaat.

Lebih baru Lebih lama
banner