Bersikap Tenang dalam Perjuangan Hadapi Dinamika Pergerakan Sebagai Kader Partai Jadi Satu Keharusan, Bukan Sekadar Jadi Air Tenang Menghanyutkan
kandidat-kandidat.com, Rabu, 26 Juli 2023, 10:30 WIB, DikRizal
Agung MT, caleg Nasdem DPRD Kota Bekasi, dapil Pondokgede, Bekasi Barat
Baca juga: Yuk ikutan Polling ke-2 Mengetahui Siapa Calon Walikota Bekasi 2024?
Baca juga: Masa Jabatan Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto Akan Berakhir 20 Sep 2023 Besok Bareng 15 Kepala Daerah Lainnya
“Alasan strategis saja, nanti jika sudah waktunya,” ungkap Agung MT, “Kami juga akan membuka diri posko pemenangan Agung MT kepada publik, dimana saja kedua tempat ini,” janjinya.
Lebih lanjut Agung MT menambahkan, “Tak dipungkiri output dari wakil rakyat saat ini juga ditentukan oleh proses seleksi caleg di internal partai. Dimana proses yang baik tentu akan berdampak positif dengan yang dihasilkan.”
Baca juga: Mulai Tercium Politik Kotor Di Dalam Tubuh KPU Kota Bekasi dengan Adanya Staf Titipan Partai
Hal itu diterangkannya terkait dengan pertanyaan mengapa sering terjadi pergesekan sesama anggota partai apalagi semakin mendekati masa penentuan pengumuman resmi Daftar Calon Tetap (DCT) dan tentunya jelang masa kampanye total tiba.
Caleg Modal Minim, Niat Melayani Rakyat atau Pwrbaikin Nasib? Liputan CNN
Ketika ditanya bagaimana sikap dirinya di era serba internet dan serba gadget tentang pergerakan dan kebijakan politik kalangan elit politik dalam struktural pengurusan partai seperti penentuan seleksi caleg di internal partai politik serta cara bersosialisasi semua kader bavaleg di dunia nyata dan di dunia maya, dengan bijak dan berhati-hati caleg muda yang juga Ketua GARPU DPD Kota Bekasi ini pun menjawab diplomatis.
“Ada 2 pertanyaan ini yang mesti saya jawab, dan keduanya sedikit banyak ada keterkaitannya. Yang pertama, meskipun Mahkamah Agung sudah memutuskan buat KPU tentang sistem proporsional terbuka, orang masih saja heboh dengan penerapannya apakah masih tertutup atau akan jadi proporsional terbuka?” jawab Agung beretorika.
“Namun kecenderungan seleksi caleg di internal parpol di era keterbukaan saat ini masih terkesan tertutup dan tidak berbanding lurus dengan harapan masyarakat. Partai lebih mengedepankan figur pendulang suara dibandingkan penilaian akan kredibilitas, akuntabilitas, dan kapasitas seseorang. Padahal proses itu menentukan value seorang wakil rakyat.
Dan Agung pun mengakhirinya dengan satire, “Seiring dengan berjalannya waktu, maka caleg karbitan akan pudar dengan sendirinya.”[•]
Reporter: DikRizal, Editor: AbuAbdullah